Selasa, November 09, 2010

Hari Pahlawan 10 November

Oke Cekidot Again,,,,,,,,,,,,,!!

Peristiwa 10 November

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pertempuran Surabaya
Bagian dari Perang Kemrdekaan Indonesia
Pertempuran Surabaya
Tentara India Britania menembaki penembak runduk Indonesia di balik tank Indonesia yang terguling dalam pertempuran di Surabaya, November 1945.
Tanggal 27 Oktober - 20 November, 1945
Lokasi Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Hasil Inggris menguasai Surabaya
Pihak yang terlibat
Flag of Indonesia.svg Indonesia Flag of the United Kingdom.svg Britania Raya
Flag of the Netherlands.svg
Belanda
Komandan
Bung Tomo (penggerak massa) Brigjen A. W. S. Mallaby
Mayjen
Robert Mansergh
Kekuatan
20,000 tentara
100,000 pasukan liar[1]
30,000 (puncak)[1]
didukung tank, pesawat tempur, dan kapal perang
Jumlah korban
6,000 - 16,000 tewas 600 - 2,000 tewas

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara IndonesiaBelanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme dan pasukan.

Kronologi penyebab peristiwa :

>> Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut, Soekarno kemudian memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

>> Kedatangan Tentara Inggris & Belanda

Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Tentara Inggris datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEIAllied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Namun selain itu tentara Inggris yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA (Netherlands Indies Civil Administration) ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan tersebut. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.

>>Ultimatum 10 November 1945

Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi10 November 1945. tanggal

Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan bom udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.

Berbagai bagian kota Surabaya dibombardir dan ditembak dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal mupun terluka.

Bung Tomo di Surabaya, salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu.

Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris. Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.

Setidaknya 6,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya.Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600.Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.



**Weits,,,, Lupa,,,,,!!**

*Selamat Hari Pahlawan yg Ke-65 ,,,,, Semoga Selalu Jaya Indonesiaku*

Thanks to Sumber : http://www.id.wikipedia.org


Rabu, Juni 02, 2010

Craig David
--Unbelievable--

Suka Banget sama lagu ini....walau saya masih jomblo tapi sumpah ini lagu so Sweet bangggettt..

Always said i would know where to find love,
Always thought i'd be ready and strong enough,
But some times i just felt i could give up
But you came and you changed my whole world now,
I'm somewhere i've never been before
Now i see, what love means

Chorus
It's so unbelievable,
And i don't want to let it go,
Something so beautiful,
Flowing down like a waterfall
I feel like you've always been,
Forever a part of me
And it's so unbelievable to finally be in love,
Somewhere i'd never thought i'd be

In my heart, in my head, it's so clear now,
Hold my hand you've got nothing to fear now,
I was lost and you've rescued me some how
I'm alive , i'm in love you complete me,
And i've never been here before
Now i see, what love means

It's so unbelievable,
And i don't want to let it go,
Something so beautiful,
Flowing down like a waterfall
I feel like you've always been,
Forever a part of me
And it's so unbelievable to finally be in love,
Somewhere i'd never thought i'd be

When i think of what i have, and this chance i nearly lost,
I can't help but break down, and cry
Oh yeah, break down and cry

It's so unelievable,
And i don't want to let it go,
Something so beautiful,
Flowing down like a waterfall
I feel like you've always been,
Forever a part of me
And it's so unbelievable to finally be in love,
Somewhere i'd never thought i'd be

Now i see, what love means

Created Bye : Sri Nopayani
From : Stafaband.info


Jumat, April 23, 2010

tentang RA.Kartini

Raden Ajeng Kartini Lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini, adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Biografi Raden Ajeng Kartini

Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[2], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Buku Raden Ajeng Kartini

  • Habis Gelap Terbitlah Terang
Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.
Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan.
  • Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit.
Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia.
Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya.
  • Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Coté juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap.
Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie.
  • Panggil Aku Kartini Saja
Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya.
  • Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
Akhir tahun 1987, Sulastin Sutrisno memberi gambaran baru tentang Kartini lewat buku Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya. Gambaran sebelumnya lebih banyak dibentuk dari kumpulan surat yang ditulis untuk Abendanon, diterbitkan dalam Door Duisternis Tot Licht.
Kartini dihadirkan sebagai pejuang emansipasi yang sangat maju dalam cara berpikir dibanding perempuan-perempuan Jawa pada masanya. Dalam surat tanggal 27 Oktober 1902, dikutip bahwa Kartini menulis pada Nyonya Abendanon bahwa dia telah memulai pantangan makan daging, bahkan sejak beberapa tahun sebelum surat tersebut, yang menunjukkan bahwa Kartini adalah seorang vegetarian.[3] Dalam kumpulan itu, surat-surat Kartini selalu dipotong bagian awal dan akhir. Padahal, bagian itu menunjukkan kemesraan Kartini kepada Abendanon. Banyak hal lain yang dimunculkan kembali oleh Sulastin Sutrisno.
  • Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
Sebuah buku kumpulan surat kepada Stella Zeehandelaar periode 1899-1903 diterbitkan untuk memperingati 100 tahun wafatnya. Isinya memperlihatkan wajah lain Kartini. Koleksi surat Kartini itu dikumpulkan Dr Joost Coté, diterjemahkan dengan judul Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903.
"Aku Mau ..." adalah moto Kartini. Sepenggal ungkapan itu mewakili sosok yang selama ini tak pernah dilihat dan dijadikan bahan perbincangan. Kartini berbicara tentang banyak hal: sosial, budaya, agama, bahkan korupsi.

Kontroversi

Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.

Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional.

Peringatan Hari Ibu Kartini


Hari Kartini

Makam R.A. Kartini di Bulu, Rembang.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Nama jalan di Belanda

Artikel By : http://id.wikipedia.org/wiki/Kartini

Post By : Sri Nopayani ( Sai No a ya )




Jumat, Maret 12, 2010

Istana Osaka

Istana Osaka (大阪城 Ōsaka-jō?) adalah istana yang terletak di dalam Taman Istana Osaka, distrik Chuo-ku, kota Osaka, Jepang. Istana Osaka berada di ujung paling sebelah utara daerah Uemachi, menempati lokasi tanah yang paling tinggi dibandingkan dengan wilayah sekelilingnya.

Istana Osaka merupakan bangunan peninggalan budaya yang dilindungi oleh pemerintah Jepang. Menara utama Istana Osaka yang menjulang tinggi merupakan simbol kota Osaka.

Istana Osaka dimanfaatkan sebagai istana sekaligus benteng sejak zaman Azuchi Momoyama hingga zaman Edo. Istana Osaka yang ada sekarang terdiri dari menara utama yang dilindungi oleh dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi oleh dua lapis parit, parit bagian dalam (Uchibori) dan parit bagian luar (Sotobori). Air yang digunakan untuk mengaliri parit istana diambil dari Sungai Yodo mengalir di sebelah utara Istana Osaka.

Menurut orang Jepang zaman dulu, Istana Osaka (大坂城; Ōsaka-jō atau Ōzaka-jō) berada di provinsi Setsu (nama zaman dulu untuk Osaka dan sekelilingnya), wilayah Higashinari Goori, Osaka. Sesuai dengan penggantian karakter Kanji yang digunakan untuk menulis kota Osaka dalam bahasa Jepang, nama Istana Osaka sekarang ditulis sebagai 大阪城 (Ōsaka-jō).

Sejarah Istana Osaka

Pada tahun 1496, pendeta Buddha yang bernama Rennyo membangun rumah kediaman pendeta di lokasi yang bernama Osaka (tanjakan besar). Pendeta Rennyo yang mempunyai banyak pengikut kemudian memperluas rumah kediamannya menjadi kuil besar bernama Osaka Honganji (Ishiyama Honganji).

Di zaman Sengoku (tahun 1583), Oda Nobunaga membangun istana di lokasi yang menempati reruntuhan kuil Osaka Honganji. Pada waktu itu, benteng utama (Honmaru) yang dibangun dari batu-batu besar diselesaikan dalam waktu satu setengah tahun. Istana ini kemudian dinamakan Istana Osaka. Pada abad ke-17, pemukiman penduduk yang berlokasi di sekitar Istana Osaka berkembang menjadi sebuah kota, yang kemudian menjadi semakin luas hingga dijadikan sebuah prefektur di abad ke-19.

Istana Osaka Generasi Pertama

Pembangunan Istana Osaka generasi pertama memakan waktu 15 tahun, dimulai tahun 1583 dan selesai tahun 1598. Pembangunannya dimulai oleh Toyotomi Hideyoshi sewaktu Hideyoshi masih merupakan bawahan Oda Nobunaga.

Pada saat itu, Istana Osaka jauh lebih luas dibandingkan dengan Istana Osaka yang ada sekarang. Toyotomi Hideyoshi berkuasa setelah Oda Nobunaga tutup usia dan menjadikan Istana Osaka sebagai pusat pemerintahan. Toyotomi Hideyoshi tidak tinggal di Istana Osaka, melainkan di tempat-tempat kediamannya yang ada di Kyoto: Jurakudai (yang juga disebut Jurakutei) dan Istana Fushimi.


Menurut catatan oleh daimyo yang bernama Otomo Sorin (1530-1587), Istana Osaka merupakan bangunan istana yang paling megah tiada banding pada zaman itu, menara utamanya terdiri dari 5 tingkat yang atapnya dilapisi dengan emas. Sebelum Toyotomi Hideyoshi meninggal, pembangunan Istana Osaka diteruskan dengan pengembangan wilayah Ninomaru, Sannomaru, Sogamae (pertahanan paling luar Istana Osaka yang berupa bangunan tembok dari tanah yang dikeraskan), dan penggalian 3 lapis parit sebagai pertahanan istana.Setelah Toyotomi Hideyoshi meninggal karena usia lanjut pada tahun 1599, Hideyoshi digantikan oleh puteranya yang bernama Toyotomi Hideyori yang pindah dari Istana Fushimi ke Istana Osaka yang baru saja selesai. Pada saat itu Tokugawa Ieyasu mendirikan pemerintahan yang disebut Keshogunan Togukawa yang bertentangan dengan Toyotomi Hideyori yang memerintah provinsi Setsu. Dalam Pertempuran Musim Dingin Osaka tahun 1614, Tokugawa Ieyasu memimpin serangan besar-besaran menyerbu Toyotomi Hideyori yang hanya mampu bertahan di dalam Istana Osaka.Dalam perjanjian perdamaian dengan Tokugawa Ieyasu, Toyotomi Hideyori yang kalah perang, setuju untuk menghancurkan Sannomaru, Sogamae dan parit lapis ketiga yang melindungi Istana Osaka. Berdasarkan perjanjian ini, pertahanan istana berupa parit luar (sotobori) yang ada di daerah Ninomaru juga harus diuruk sehingga Istana Osaka tidak dapat lagi digunakan untuk perang, sehingga yang tersisa hanyalah parit dalam (uchibori) dan benteng utama (Honmaru) saja.


Toyotomi Hideyori kemudian berusaha kembali membangun pertahanan militer di Istana Osaka yang dianggap Tokugawa Ieyasu melanggar perjanjian damai yang telah disetujui. Pada tahun berikutnya, Tokugawa Ieyasu mengirim pasukan besar-besaran untuk menghancurkan Toyotomi Hideyori dalam Pertempuran Musim Panas Osaka tahun 1615.

Istana Osaka Generasi Kedua

Istana Osaka jatuh pada Pertempuran Musim Panas Osaka di tahun 1615 dan Toyotomi Hideyori ditemukan tewas bunuh diri bersama-sama dengan ibundanya yang bernama Yodo dono. Tokugawa Ieyasu kemudian menghancurkan Istana Osaka yang baru saja selesai dibangun.
Sisa-sisa Istana Osaka beralih ke tangan Matsudaira Tadaaki yang merupakan cucu Tokugawa Ieyasu. Pemerintahan daerah pada zaman kekuasaan Keshogunan Tokugawa sebagian besar didelegasikan kepada para daimyo, tetapi mengingat nilai strategis Istana Osaka, Keshogunan Tokugawa menjadikan wilayah Osaka dan sekitarnya pada tahun 1619 sebagai wilayah Tenryo (wilayah yang diperintah langsung oleh pemerintah pusat).


Pada tahun 1620, pembangunan Istana Osaka dimulai kembali oleh Tokugawa Hidetada (1579 - 1632) dengan gambar rancangan yang baru. Sebagai anak ketiga dari Tokugawa Ieyasu, Tokugawa Hidetada lebih banyak dikenal sebagai shogun kedua mengikuti jejak ayahnya yang merupakan shogun pertama Jepang.


Pembangunan kembali Istana Osaka dilakukan dalam 3 tahap dengan memobilisasi 64 daimyo untuk merekonstruksi bangunan istana berikut tembok-tembok benteng yang dibuat dari potongan-potongan batu berukuran raksasa. Semua sisa-sisa fondasi istana dan parit generasi pertama yang dibangun pada era Toyotomi Hideyoshi dihancurkan dan ditimbun lagi dengan tanah baru, sehingga Istana Osaka dibangun kembali di tempat yang lebih tinggi.


Rekonstruksi istana memakan waktu 10 tahun (1620-1629). Menara utama dibuat menjadi lebih tinggi dengan maksud untuk menghapus semua kenangan rakyat pada Toyotomi Hideyoshi. Luas istana juga berkurang menjadi tinggal seperempatnya. Konon untuk membangun kembali Istana Osaka dan tembok-tembok yang mengelilinginya diperlukan 500.000 batu-batu dalam berbagai jenis dan ukuran. Pembangunan menara utama berhasil diselesaikan pada tahun 1626, tetapi pada tahun 1665 terbakar habis akibat disambar petir.


Penguasa Istana Osaka adalah shogun Tokugawa, tetapi berhubung pemerintah Tokugawa berkedudukan di Edo, istana sehari-harinya diperintah oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh shogun. Pejabat pelaksana pemerintahan istana disebut Osaka-jō Dai yang dipilih dari daimyo paling senior (fudai daimyo) dan bergaji tinggi (taishin). Di bawah pejabat Osaka-jō Dai terdapat dua orang pejabat yang disebut Osaka Teiban dan 4 orang pejabat Osaka Kaban yang berfungsi sebagai pemelihara keamanan.


Sebelum jatuhnya Keshogunan Tokugawa pada Pertempuran Toba-Fushimi tahun 1868 yang sekaligus menandai akhirnya zaman Edo, shogun Tokugawa yang memimpin pasukan Keshogunan Tokugawa sempat mundur ke Istana Osaka sebelum akhirnya melarikan diri ke Edo dengan menggunakan perahu.


Bangunan indah yang terdapat di dalam Istana Osaka yang bernama Honmaru Goten (Istana di Benteng Utama) dibakar habis pada pada zaman restorasi Meiji. Sisa-sisa Istana Osaka yang masih ada kemudian dikuasai oleh pemerintah baru Meiji.

Istana Osaka Generasi Ketiga

Pemerintah Meiji menggunakan kawasan di dalam reruntuhan Istana Osaka sebagai fasilitas militer dan rakyat biasa dilarang masuk. Pada tahun 1928, walikota Osaka pada saat itu yang bernama Seki Hajime mengusulkan agar Istana Osaka dibangun kembali. Dari hasil sumbangan penduduk Osaka terkumpul uang sebanyak 1.500.000 yen yang digunakan untuk memindahkan fasilitas divisi IV angkatan darat Jepang dan membangun menara utama.
Pada tahun 1931, Istana Osaka dibangun kembali dengan menggunakan beton bertulang baja. Walaupun bangunannya berada di atas fondasi istana yang dibangun di zaman Tokugawa, menara utama Istana Osaka dibuat semirip mungkin dengan gambar asli Istana Osaka yang dibangun Toyotomi Hideyoshi.


Proyek pemugaran menara utama Istana Osaka merupakan proyek pemugaran istana yang pertama dilakukan di zaman Showa. Dari lantai 1 sampai lantai 4, dinding menara utama Istana Osaka menggunakan plesteran warna putih gaya zaman Tokugawa, sedangkan lantai 5 menggunakan pernis warna hitam gaya zaman Toyotomi yang berhias gambar harimau dan burung Jenjang dari lembaran kertas emas. Setelah menara utama selesai dibangun, di dalamnya dijadikan museum barang-barang peninggalan bersejarah Toyotomi Hideyoshi.


Pada Perang Dunia II, empat bangunan Yagura di wilayah Ninomaru terbakar habis tapi untungnya bangunan menara utama selamat dari serangan udara. Dalam serangan udara yang terjadi pada hari-hari menjelang berakhirnya Perang Dunia II, bom jenis 1 ton yang banyak dijatuhkan di sekitar Istana Osaka menjadikan Istana Osaka dan daerah sekitar stasiun kereta api Kyobashi menjadi lautan api. Penumpang kereta api yang berusaha menyelamatkan diri juga tidak luput menjadi korban. Foto akibat serangan udara yang diambil dari atap kantor cabang surat kabar Mainichi yang diberi judul "Asap Hitam Tebal Membubung dengan Latar Belakang Menara Utama Istana Osaka" menjadi foto klasik yang terkenal dengan judul "Pertempuran Musim Panas Osaka" (Ōsaka natsu no jin) untuk mengingatkan orang pada pertempuran besar-besaran pada musim panas 1615 antara pasukan Toyotomi Hideyori dan pasukan Tokugawa Ieyasu.


Pada tahun 1948 sesudah zaman pendudukan selesai, Istana Osaka dikembalikan ke pemerintah Jepang dan mulai direstorasi. Parit luar dan daerah luas yang ada disekeliling Istana Osaka dijadikan taman bernama Taman Istana Osaka. Pada tahun 1950 setelah angin topan Jane kembali merusak Istana Osaka, pemerintah Jepang mulai serius melakukan proyek restorasi dan penelitian secara ilmiah. Pada tahun 1959, penggalian arkeologi berhasil menemukan sisa-sisa reruntuhan bangunan zaman Toyotomi Hideyoshi.

Penyelesaian proyek restorasi Istana Osaka memakan waktu 3 tahun, dimulai tahun 1995 dan selesai tahun 1997, yang antara lain membangun fasilitas lift untuk penyandang cacat, orang lanjut usia dan rombongan wisatawan.


Menara utama Istana Osaka yang ada sekarang sudah berusia lebih dari 70 tahun. Jika dibandingkan dengan menara utama yang dibangun pada zaman Toyotomi atau zaman Tokugawa, menara utama yang dibangun di zaman Showa merupakan bangunan menara utama yang paling panjang umur.


Walaupun pastinya terletak di dalam lingkungan taman atau di sekitar Istana Osaka yang ada sekarang, sampai saat ini letak sebenarnya dari istana generasi pertama yang dibangun oleh Toyotomi Hideyoshi masih belum diketahui. Istana Osaka generasi pertama mungkin ada di sekitar parit luar (sotobori), di bawah jalan raya, atau di bawah tanah kompleks perkantoran Osaka Business Park (OBP) yang tidak terjangkau penggalian arkeologi.

Peninggalan Sejarah Istana Osaka

  • Pintu Gerbang Otemon
    Di sudut sebelah barat daya Ninomaru, terdapat Pintu Gerbang Otemon (Gerbang Besar) yang merupakan pintu masuk utama ke seluruh kompleks istana. Menara pengawas yang ada di atas Pintu Gerbang Otemon disebut Tamon Yagura. Di sebelah utara Tamon Yagura terdapat menara pengawas bertingkat dua Sengan Yagura dengan gaya arsitektur zaman Tokugawa.
  • Pintu Gerbang Bunga Sakura (Sakuramon)
    Sakuramon adalah pintu gerbang ke bagian selatan benteng utama (Honmaru) yang diperkuat tembok batu yang di atasnya terdapat menara pengawas (Yagura). Pintu gerbang Sakuramon merupakan contoh pintu gerbang bergaya Masugata, karena dikelilingi tembok di empat sisi, mirip dengan tempat beras (bahasa Jepang: Masu). Pintu gerbang Sakuramon juga merupakan hasil rekonstruksi karena bangunan aslinya habis terbakar pada zaman restorasi Meiji.

    Tembok yang ada di sebelah utara dibangun dari batu-batu berukuran raksasa. Batu yang terbesar berukuran 59,4 meter persegi yang disebut Takoishi (Batu Gurita). Takoishi merupakan batu terbesar yang pernah digunakan dalam membangun tembok istana di Jepang. Selain batu Takoishi, juga terdapat batu-batu besar lain, seperti batu yang diberi nama Furisodeishi (Batu Kimono Lengan Panjang Anak Perempuan).
  • Ichiban Yagura dan Rokuban Yagura
    Di depan pintu gerbang Sakuramon terdapat jembatan yang menjembatani parit kering (Karahori) yang memisahkan Honmaru dan bagian selatan Ninomaru. Di zaman Tokugawa, terdapat 7 menara pengawas (Yagura) yang ada di setiap sudut wilayah Ninomaru, tapi sekarang hanya tinggal dua menara pengawas yang ada: Ichiban Yagura (menara pengawas nomor 1) dan Rokuban Yagura (menara pengawas nomor 6).
  • Sumur Kinmeisui
    Di samping menara utama Istana Osaka terdapat sumur tua bernama Kinmeisui yang dalamnya 33 meter. Sampai saat ini, sumur Kinmeisui masih terus mengeluarkan air dan tak pernah kering. Konon di dasar sumur dulunya diletakkan kepingan-kepingan emas yang berfungsi sebagai penawar racun, kalau-kalau ada musuh yang berusaha untuk meracuni air sumur.
  • Taman Nishinomaru
    Di bagian sebelah barat Ninomaru terdapat area yang disebut Nishinomaru. Dulunya, Taman Nishinomaru yang terdapat di sebelah selatan Ninomaru merupakan rumah tinggal pegawai istana. Di musim semi, Taman Nishinomaru sangat terkenal dengan bunga Sakura jenis Someiyoshino. Di dalam Taman Nishinomaru terdapat bekas gudang mesiu (Ensho Gura) dan menara pengawas bernama Inui Yagura (dibangun tahun 1620) yang merupakan bangunan tertua yang terdapat di Istana Osaka.
  • Wilayah Ninomaru dan Jembatan Gokurakubashi
    Jembatan Gokurakubashi yang ada di atas Parit Dalam (Uchibori) merupakan tempat berfoto favorit para wisatawan yang baru saja sampai di Istana Osaka. Jembatan ini menghubungkan wilayah Yamazatomaru (yang ada di sebelah barat Honmaru) dengan Ninomaru. Di bagian timur Ninomaru terdapat Taman Bunga Plum yang memiliki lebih dari seribu batang pohon dari 80 jenis pohon Plum. Di awal Januari sampai Maret di saat bunga Plum mekar, taman ini ramai dikunjungi wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan dan harumnya bunga Plum.

Sekian Artikel dari saya


Artikel By: www.id.Wikipedia.org/istana osaka

Post By : Sri Nopayani ( Sai No A Ya )



Rabu, Maret 03, 2010

Hachiko

Hachikō (ハチ公, November 10, 1923 - Maret 8, 1935), dikenal di Jepang sebagai chūken Hachikō (忠犬ハチ公, "Anjing setia Hachikō" (Matahachi berarti Delapan, ko berarti anak - secara harfiah kedelapan anjing)), adalah seorang Akita anjing yang lahir di sebuah peternakan di dekat kota Ōdate, Prefektur Akita, dikenang karena kesetiaan kepada pemiliknya, bahkan bertahun-tahun setelah kematian pemiliknya.

Sumber : http://www.jsidre.or.jp/hachi/bannen.html

Kehidupan Hachiko

Pada tahun 1924, Hachikō dibawa ke Tokyo oleh pemiliknya, Hidesaburō Ueno, seorang profesor di departemen pertanian di Universitas Tokyo. Selama hidup pemiliknya Hachikō melihat dia lepas dari pintu depan dan menyapa dia di akhir hari di dekat Stasiun Shibuya. Pasangan melanjutkan rutinitas sehari-hari mereka hingga Mei 1925, ketika Profesor Ueno tidak kembali pada suatu malam kereta api biasa. Profesor menderita stroke di universitas hari itu. Dia mati dan tidak pernah kembali ke stasiun kereta api di mana temannya menunggu. 

Hachikō diberikan jauh setelah kematian tuannya, tetapi dia melarikan diri secara rutin, muncul lagi dan lagi di rumah tua. Akhirnya, Hachikō rupanya menyadari bahwa Profesor Ueno tidak lagi tinggal di rumah. Jadi ia pergi mencari tuannya di stasiun kereta tempat ia menemaninya begitu banyak kali sebelumnya. Setiap hari, Hachikō menunggu Profesor Ueno kembali. Dan setiap hari ia tidak melihat temannya di antara para komuter di stasiun.

Fixture permanen di stasiun kereta yang Hachikō menarik perhatian para komuter lainnya. Banyak orang yang sering mengunjungi stasiun kereta api Shibuya telah melihat Hachikō dan Profesor Ueno bersama-sama setiap hari. Hachikō Mereka membawa hadiah dan makanan untuk memberi makan dirinya selama menunggu.

Hal itu berlangsung selama 10 tahun, dengan Hachikō muncul hanya di waktu malam, tepat ketika kereta api itu disebabkan di stasiun.

Publikasi

Pada tahun yang sama, satu lagi setia Ueno mahasiswa (yang telah menjadi salah satu pakar di Akita breed) melihat anjing di stasiun dan mengikutinya ke Kobayashi rumah di mana ia belajar sejarah kehidupan Hachikō. Tak lama setelah pertemuan ini, mantan mahasiswa menerbitkan sensus Akitas didokumentasikan di Jepang. Penelitiannya menemukan hanya 30 ras Akitas tersisa, termasuk Hachikō dari Stasiun Shibuya.

Profesor Ueno kembali mantan mahasiswa sering mengunjungi anjing dan selama bertahun-tahun diterbitkan beberapa artikel tentang kesetiaan Hachikō yang luar biasa. Pada tahun 1932 salah satu artikel ini, diterbitkan dalam surat kabar terbesar di Tokyo, melempar anjing menjadi sorotan nasional. Hachikō menjadi sensasi nasional. Kesetiaan-Nya kepada tuannya terkesan kenangan orang-orang Jepang sebagai semangat kesetiaan keluarga semua harus berusaha keras untuk mencapainya. Guru dan orangtua digunakan Hachikō's berjaga sebagai contoh bagi anak-anak untuk mengikutinya. Sebuah terkenal seniman Jepang yang diberikan sebuah patung anjing, dan seluruh negara kesadaran baru dari Akita tumbuh berkembang biak.
Akhirnya, Hachikō legendaris kesetiaan menjadi simbol nasional kesetiaan.

Kematian Hachiko

Hachikō meninggal pada Maret 8, 1935. Dia meninggal di tempat yang sama pemiliknya menemukannyanya terpasang boneka dan masih disimpan di Museum Sains Nasional Jepang di Ueno, Tokyo.

Sekian Info yang Saya Dapatkan...

Artikel By : WIkipedia.org (Ensiklopedia Bebas Berbahasa)

Post By: Sri Nopayani ( Sai No A Ya)














 



Kuil Yasukuni

Kuil Yasukuni (Yasukuni Jinja)Adalah sebuah Shinto kuil yang terletak di Chiyoda, Tokyo, Jepang. Hal ini didedikasikan untuk kami (roh) dari tentara dan orang lain yang meninggal dalam pertempuran atas nama Kaisar Jepang.Saat ini, para dewa Pendaftaran Symbolic daftar nama-nama terkandung lebih dari 2.466.000 laki-laki dan perempuan yang hidupnya didedikasikan untuk layanan dari Kekaisaran Jepang, terutama untuk mereka yang tewas dalam masa perang. Ini juga rumah salah satu dari beberapa Perang Jepang Museum didedikasikan untuk Perang Dunia II. Ada juga patung-patung peringatan untuk ibu dan binatang yang dikorbankan dalam perang. 

Yasukuni adalah tempat suci untuk rumah yang sebenarnya jiwa-jiwa orang mati seperti kami, atau "roh / jiwa" seperti yang longgar didefinisikan dalam bahasa Inggris. Hal ini diyakini bahwa semua negatif atau perbuatan jahat yang dilakukan adalah membebaskan ketika percandian terjadi. Kegiatan ini benar-benar masalah agama sejak Shinto pemisahan Negara dan Pemerintah Jepang pada tahun 1945. Imamat di kuil agama telah lengkap otonomi untuk memutuskan kepada siapa, dan bagaimana percandian dapat terjadi. Mereka percaya bahwa percandian adalah permanen dan tidak dapat diubah. Menurut Shinto keyakinan, oleh enshrining kami, Kuil Yasukuni menyediakan tempat tinggal permanen untuk arwah orang-orang yang telah berjuang atas nama kaisar. Yasukuni memiliki semua diabadikan kami menduduki kursi tunggal yang sama. Kuil ini didedikasikan untuk memberikan kedamaian dan ketenangan bagi semua orang diabadikan di sana. Itu adalah satu-satunya tempat di mana Kaisar Jepang membungkuk.

Sejarah Kuil Yasukuni

Situs untuk Kuil Yasukuni, awalnya bernama Tōkyō Shōkonsha  
(东京招魂社) Telah dipilih atas perintah Kaisar Meiji.Ini adalah tempat suci untuk memperingati para prajurit Perang Boshin yang berjuang dan mati untuk membawa tentang Pemulihan.Itu adalah salah satu dari beberapa lusin kuil peringatan perang dibangun di seluruh Jepang pada waktu itu sebagai bagian dari pemerintah diarahkan Shinto Negara program. Pada tahun 1879, berganti nama menjadi tempat suci Yasukuni Jinja.tersebut menjadi salah satu negara utama kuil Shinto, maupun nasional utama kuil untuk memperingati korban perang Jepang. Nama Yasukuni, sebuah kutipan dari era klasik teks cina Zuo Zhuan, secara harfiah berarti "menenangkan Bangsa" dan dipilih oleh Kaisar Meiji.Nama ini secara resmi ditulis sebagai 靖国神社 , menggunakan usang (pra-perang ) kyūjitai bentuk karakter. 

Setelah Perang Dunia II, pimpinan Otoritas Pendudukan mengeluarkan Directive Shinto. Direktif ini memerintahkan pemisahan gereja dan negara dan secara efektif mengakhiri Shinto Negara. Kuil Yasukuni dipaksa menjadi sekuler, baik lembaga pemerintah atau lembaga keagamaan yang independen dari pemerintah Jepang. Orang-orang memutuskan bahwa tempat suci akan menjadi lembaga keagamaan yang didanai secara pribadi. Karena keputusan itu pada tahun 1946, Kuil Yasukuni terus menjadi pribadi yang didanai dan dioperasikan. 

Shinto upacara yang dilakukan di kuil, yang menurut kepercayaan Shinto, rumah-rumah yang kami, atau roh-roh, dari semua Jepang, mantan subyek kolonial (Korea dan Taiwan) dan warga sipil yang meninggal dalam pelayanan kaisar saat turut berpartisipasi (dipaksa atau bersedia) dalam konflik bangsa sebelum 1951.

Perayaan Tahunan di Kuil Yasukuni

1 Januari - Shinnensai (Festival Tahun Baru)

Februari 11 - Kenkoku Kinensai (National Foundation Day) HUT hari yang pertama di Jepang Kaisar, Jinmu, dikatakan telah mendirikan bangsa Jepang.

Februari 17 - Kinensai (Spring Harvest Festival)

April 21-23 - Shunki Reitaisai (Tahunan Festival Musim Semi)

April 29 - Showasai (Showa Festival) ulang tahun Kaisar Showa

29 Juni - Gosoritsu Kinenbisai (Founding Day) Peringatan pendirian Yasukuni Jinja

13-16 Juli - Mitama Matsuri - Sebuah perayaan pertengahan musim panas roh para leluhur. Entri berjalan yang dihiasi dengan 40 kaki tembok tinggi dari 29.000 atau lebih lentera, dan ribuan pengunjung datang untuk memberikan penghormatan kepada mereka yang kehilangan sanak keluarga dan teman-teman.

17-20 Oktober - Shuki Reitaisai (Tahunan Autumn Festival)

November 3 - Meijisai (Kaisar Meiji's Birthday)

November 23 - Niinamesai (Festival of First Buah)

Desember 23 - Tenno gotanshin Hoshukusai (Birthday dari Current Kaisar)

Pertama, 11 dan hari ke 21 setiap bulan - Tukinamisai

Setiap hari - Asa Mikesai, Yu Mikesai, Eitai Kagurasai (abadi Kagura festival)


Struktur Kuil Yasukuni

Di pekarangan tempat suci, ada beberapa struktur keagamaan penting. Kuil's haiden, Yasukuni ruang doa utama di mana hamba-hamba datang untuk berdoa, pada awalnya dibangun pada tahun 1901 untuk memungkinkan pengunjung untuk memberikan penghormatan dan membuat persembahan. Atap bangunan ini direnovasi pada tahun 1989. Layar putih menggantung di langit-langit yang berubah menjadi ungu yang pada acara-acara seremonial. 

The honden adalah kuil utama Yasukuni's diabadikan di mana kami berada. Dibangun pada tahun 1872 dan diperbaharui pada tahun 1989, itu adalah di mana kuil itu imam melakukan Shinto ritual. Bangunan ini umumnya tertutup untuk umum. 

Bangunan terletak tepat di belakang honden ke timur dikenal sebagai Reijibo Hōanden (霊玺簿奉安殿?). Ini rumah Yang simbolik Pendaftaran dewa (霊玺 Reijibo?)-Kertas Jepang buatan tangan dokumen yang berisi daftar nama semua kami diabadikan dan menyembah di Kuil Yasukuni. Itu dibangun dari quakeproof beton pada tahun 1972 dengan sumbangan pribadi dari Kaisar Hirohito. 

Selain Yasukuni bangunan kuil utama, ada juga dua perangkat tempat suci terletak di kantor polisi. Motomiya (元宫?) Adalah sebuah kuil kecil yang pertama kali didirikan di Kyoto oleh simpatisan loyalis kekaisaran yang tewas dalam minggu-minggu awal sipil perang yang meletus pada masa Restorasi Meiji. Tujuh puluh tahun kemudian, pada tahun 1931, ia dipindahkan langsung ke selatan dari Kuil Yasukuni's honden. Namanya, Motomiya ( "Original Kuil"), referensi fakta bahwa itu dasarnya prototipe untuk Kuil Yasukuni saat ini. [20] Yang kedua adalah suci perifer Chinreisha. Kuil kecil ini dibangun pada tahun 1965, langsung selatan Motomiya. Hal ini didedikasikan untuk mereka yang tidak tercantum di dalam honden-mereka yang dibunuh oleh perang atau kejadian di seluruh dunia, tak peduli kebangsaannya. Memiliki festival pada tanggal 13 Juli. 

Ada temizuya; font pemurnian utama. Yang temizuya disebut sebagai Ōtemizusha (大手水舎). Ōtemizusha didirikan pada tahun 1940.


Lain-lain Bangunan Kuil Yasukuni
  • Yūshūkan: Awalnya dibangun pada tahun 1882, museum ini terletak di sebelah utara ruang utama. Namanya diambil dari pepatah - "seorang pria saleh yang selalu memilih untuk bergaul dengan orang-orang saleh".museum perang rumah banyak relik, termasuk Fighter Zero pesawat dan Kaiten torpedo bunuh diri. Itu memuliakan pengorbanan dan keberanian, dan seperti kebanyakan museum perang membuat sedikit menyebutkan penderitaan manusia di kedua belah pihak. Mantan perdana menteri, Junichiro Koizumi, telah untuk memperjelas di Diet Yūshūkan penafsiran bahwa sejarah berbeda dengan pemerintah karena interpretasi yang nasionalistis perang.
  • Dove Cote: Hampir 300 merpati putih hidup dan dibesarkan di kandang burung merpati khusus yang terletak di dasar Kuil Yasukuni.
  • Shinchi Teien: ini berjalan taman gaya Jepang ini diciptakan pada awal era Meiji. Its tengah air terjun kecil yang terletak di kolam yang tenang. Itu diperbaharui pada tahun 1999. 
  • Ring sumo: Pada tahun 1869, sebuah pameran gulat sumo diadakan di Kuil Yasukuni dalam rangka untuk merayakan pendirian kuil.Sejak saat itu, pameran yang melibatkan banyak pegulat sumo profesional, termasuk beberapa juara grand (Yokozuna) berlangsung di Festival Musim Semi hampir setiap tahun. Pertandingan ini gratis.
  • Nōgaku-den: Noh memainkan pertama kali disajikan pada tempat Kuil pada tahun 1878. Dukungan Ibusuri Eishō dan Ratu Permaisuri Haruko (sekarang dikenal sebagai (Ratu Shōken) memastikan rumah permanen untuk Noh di Yasukuni.
sekian info yang saya dapatkan...

Artikel by: Wikipedia.org (Ensiklopedia Bebas Berbahasa)
Post by : Sri Nopayani ( Sai No A Ya )